Senin, 19 Desember 2011

-untitled-

Well, guys.. Kali ini gue berharap ini adalah postingan gue yang terakhir. Bukan, gue bukan berencana pensiun dari dunia pergo-blog-an, eh.. per-blog-an, yang udah mulai gue cintai ini. Tapi maksud gue tadi, gue berharap ini adalah postingan terakhir gue tentang KEMALANGAN, atau lebih tepatnya lagi, KEMALINGAN.

Ya, bagi pembaca setia BakaBlog, pasti udah pada tau kan apa postingan perdana gue di blog ini? Suatu kejadian na'as yang memunculkan ide gue untuk ngeblog, yang Alhamdulillahnya sampai sekarang blog gue ini perkembangannya udah cukup mengejutkan karna banyaknya orang yang ngunjungin blog gue per harinya, meski ini bukan blog yang berisi update-an info" terbaru, atau info" penting lainnya. Thanks banget buat kalian yang udah sering berkunjung ke sini :). Back to topic, jadi masih pada inget kan sama postingan gue yang pertama? Kalau ada yang udah rada-rada lupa atau bahkan belom tau sama sekali, silahkan mampir ke sini -> Kronologis Hilangnya n2700 classic. Itu dia postingan pertama gue, postingan yang muncul karna terjadinya suatu musibah yang menimpa diri gue.

Dan kali ini, gue kembali ngeposting dengan alasan yang sama. Ya, lagi-lagi gue kemalingan. Bahkan yang kali ini lebih dahsyat! Kalo kemaren gue langsung kehilangan dua buah handphone, sekarang gue kehilangan satu buah netbook, satu biji handphone, dan dua lembar duit seratus ribuan. Asem banget gak sih rasanya? Aseman mana sama CH3COOH atau cuka sebanyak 3 mol? Tapi yaa.. apa boleh buat, semuanya udah kejadian dan ini semua sebenernya emang karna keteledoran gue juga. Sekeras apapun usaha manusia untuk kembali ke masa lalu dan mengubah kejadian yang tak diinginkannya, hanya akan membuang-buang waktu dan menyiksa pikirannya aja. Lebih baik berusaha untuk ikhlas dan mencari jalan keluar dari masalah ini.

Jadi semua itu berawal dari keteledoran gue yang baru aja pulang ke kosan sekitar jam setengah sebelasan. Setelah gue narok tas, ganti baju, dan ngecharge batre hape yang emang udah sakaratul maut, gue langsung maen ke kamar seberang. Karna capek udah berkegiatan dari pagi, gue rebahan di kamar temen gue sambil nonton beberapa video clip snsd (ya, mereka emang penghibur kami yang paling setia) bareng temen gue itu. Dan bodohnya gue, waktu itu pintu kamar gue masih kebuka, ga gue tutup apalagi di konci pintunya. Ya karna emang badan gue juga udah capek, ga lama kemudian gue ketiduran di kamar temen gue itu.

Walhasil, pas gue kebangun ternyata jam udah menunjukkan pukul 04.10 aja, sontak gue langsung bergegas pindah kamar, dan setibanya di kamar gue langsung nyari" hp. Karna ga nemu, gue pikir hp gue lagi di pinjem sama temen di kamar sebelah, tapi setelah gue bangunin dia, ternyata hp gue ga ada di kamarnya. Segera gue balik ke kamar gue dengan keadaan mata masih kriyep" karna masih ngantuk emang. Dan setibanya di kamar, yang ada malah gue kaget, dan langsung melek segede"nya karna mendapati kenyataan bahwa bukan cuma hp gue aja yang udah ga ada lagi di meja belajar gue, tapi juga netbook lengkap sama chargernya. Damn! Belom semenit gue kaget, pas gue balik badan dan menghadap ke arah lemari baju, gue heran ngeliat kok ada dompet gue disitu. Padahal dompet ini tadinya ada di kantong belakang celana gue yang digantung di deket pintu kamar. Dengan rasa dag dig dug serr gue buka dompet gue itu, dan ternyata dua lembar kertas berwarna merah bernominal 200rb udah raib dari dalamnya. nyess.. serasa lilin di setrika, gue udah kaya mo meleleh malem itu, badan langsung lemes seketika. Kaki dan tangan gue gemeteran, gue gatau mesti bilang apa ke ortu.

Setelah gue periksa" keadaan sekitar bareng temen" kosan yang gue bangunin semuanya, kita cukup terheran" karna pintu masuk udah di konci. Satu"nya akses masuk ke kosan gue yang terletak di lantai dua itu adalah lewat beranda depan, yang kebetulan waktu itu kita liat ternyata pintunya kebuka. Dan setelah kita periksa, ternyata beranda yang cukup tinggi dari permukaan tanah itu memang jadi jalan utama masuknya si maling, ini terbukti dari adanya tangga kayu yang tersandar ke tembok yang ada di sebelah beranda itu. Kaget? Pastinya. Sekaligus ngerasa tolol karena lupa nutup semua pintu sebelum kita tertidur. Ini adalah pelajaran yang amat berharga, bagi gue dan seyogyanya bagi kalian semua yang membaca tulisan ini. Meski sepele, tapi ingatlah untuk selalu mengunci pintu sebelum kalian tidur.

Akhirnya, siang hari itu juga gue ditemani dua orang anak kos yang juga temen sependeritaan di kampus, ngelapor ke kantor polisi terdekat. At least, gue masih mau ngelakuin usaha terakhir untuk nyari semua barang itu meski gue tau kemungkinannya sangat kecil bahkan mungkin mencapai nilai limit nol. Dan ternyata memang begitu kenyataannya, usaha gue itu bisa dibilang sia-sia. Karna walaupun bapak" polisi itu telah menyambut gue dengan ramah di kantornya, tapi mungkin yaah.. kasus kehilangan ini toh bukanlah kasus kehilangan dana bail out Century yang mencapai total kerugian hingga 6,7 T bagi negara. Jadi asumsi gue, bapak" itu meski turut prihatin tapi yaa ga bisa bantu banyak juga selain ngasih nasehat dan semangat. Tapi gak apa" Pak, kami tidak akan menuntut kalian untuk selalu mengayomi kami. Karena terkadang, itu semua terjadi juga memang karna kesalahan kami. So guys, mulailah untuk mengintrospeksi diri kalian masing" terlebih dahulu sebelum menyalahkan orang lain.

Setelah pulang, gue hanya punya satu opsi dalam otak gue. Pokoknya gue harus ngumpulin duit untuk beli lagi netbook yang hilang itu. Dan disinilah letak indahnya persahabatan, sahabat itu emang bisa menjadi solusi di saat kalian sedang terpuruk. Sahabatlah yang memberikan bantuan, baik berupa bantuan financial maupun semangat, untuk tetap menghadapi itu semua dengan kelapangan dada dan optimisme bahwa hidup tak harus hancur hanya karena kita kehilangan sesuatu. Gue mendapat kemudahan dari salah seorang sahabat, yaitu Mpu. Singkat cerita, akhirnya gue belanjakan uang beasiswa di tabungan gue, ditambah bantuan dari Mpu, untuk membeli lagi netbook yang persis sama dengan yang ilang kemaren itu. Langkah ini gue lakukan bukan untuk melindungi diri dari kesalahan besar yang udah gue perbuat, tapi gue memutuskan untuk mengambil langkah ini, semata-mata hanya karna ingin menjaga kepercayaan yang udah kakak ipar gue kasih ke gue. Karna ya, netbook itu adalah pemberian dari kakak ipar gue di Jakarta.

Ga Kebayang kalo gue yang waktu itu mau berangkat ke Jakarta untuk Kerja Praktek, harus pulang dengan tidak membawa netbook pemberian dari kakak ipar gue itu. Maka gue pun mempertimbangkan untuk mengambil langkah yang udah gue sebutin di atas tadi itu, untuk tetap menjaga kepercayaan yang udah mereka berikan ke gue. Karna pelajaran hidup dari para orang bijak mengatakan, kepercayaan itu jauh lebih mahal harganya daripada harga sebuah benda mewah sekalipun. Itulah alasannya mengapa ketika itu gue ragu untuk memposting tulisan ini di blog gue. Tapi setelah setahun berlalu, gue memutuskan untuk mempublikasikan tulisan ini ke khalayak pengguna internet.

1 komentar:

  1. Tulisan ini baru gue posting hari ini, Rabu 27 Maret 2013, setelah tulisan ini pertama kali gue buat tanggal 19 Desember 2011, hari senin 12 hari setelah kejadian. Tapi rupanya blogspot tetap menampilkan tanggal postingan ini dengan tanggal pertama kali tulisan ini masuk draft, bukan tanggal tulisan ini di publish ke dunia maya.

    BalasHapus

kalo ada yang mau ngasih komentar, bisa ngomen disinii